Pilkada Tanah Datar 2024 Diambang Pintu, Siapa Berpotensi Tampil Sebagai Pemenang?

0
2530

SABANA KABA, Tanah Datar—Meskipun Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak digelar tanggal 37 Nopember 2024, namun perbincangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar sudah semakin hangat di media sosial, terutama di WhatsApp.

BACA JUGA : Terungkap dalam Kunjungan Bupati, Pemnag Batipuah Baruah TSR ke 15 Masjid dan Mushhalla

Selain Eka Putra yang kini menjabat sebagai Bupati Tanah Datar dan Richi Aprian Wakil Bupati Tanah Datar juga disebut-sebut H.Suherman yang belum berhasil lolos ke DPR-RI dan Arlon Veristo Anggota DPRD Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksikutif LNT Institute Iqbal Utama Yahya, S.Ip, M.Ip menyebut, pada hakekatnya, calon bupati dan wakil bupati harus memahami Teori Piere Bourdieu terlebih dahulu tentang modal dan strategi politik agar bisa mendapatkan kemenangan.

Modal politik, modal ekonomi, modal sosial dan modal kultural harus di petakan terlebih dahulu dan strategi pemenangan harus di rangkum dengan mempertimbangkan konsep sosiologi habitus dengan melihat angka populasi, kebiasaan masyarakat dan kecenderungan pemilih serta  basis suara.

Bupati Eka putra untuk saat ini pemilik elektabilitas tertinggi hari ini dengan persentase 35% dari DPT (Daftar Pemilih Tetap). Di ikuti Wabup Richi Aprian yang notabene persentasenya sekitar 25% dari DPT di Kabupaten Tanah Datar.

Bagaimana cara yang lebih efektif dan efisien untuk pertimbangan maju/tidak, siapa wakil yang cocok mendampingi 2 petahana yang saat ini di issue kan pecah kubu? Dan siapa yg menjadi kompetitor petahana sebagai kuda hitam? Semua bisa di pertimbangkan dengan penerapan teori diatas.

Iqbal mengambil kesimpulan,  Eka putra harus mencari wakil dari Batipuh atau X Koto, sementara  Richi Aprian harus mencari wakil yang bisa memecah suara eka putra di basisnya. Sementara Kuda hitam harus menjadi penyeimbang alias memiliki basis selain basis petahana.

Iqbal yang lulusan Mejister Ilmu Politik Unand Padang ini juga meyakini, modal ekonomi melalui cost politiknya akan banyak berbicara pada Pilkada mendatang.Lantas, siapa pemenang dan calon yang memiliki cost politik cukup, silakan dinilai sendiri.(WD)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here