Sabana Kaba, Tanah Datar—Anggota DPRD Tanah Datar Benny Apero menyatakan kekewaannya, jika dana BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari APBD Tanah Datar tahun 2020 masih dilakukan pemotongan, karena dengan dana sebesar Rp.600.000,- saja belum bisa mengurangi beban masyarakat yang terdampak Covid 19.
BACA JUGA : Kepulan Asap Mengangetkan Warga, Atap Hotel Indria Bukittinggi Terbakar
“Surat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Pemkab Tanah Datar Bulan Maret 2020, Nomor : 360/20/Gugus Tugas 2020, tentang Data Masyarakat Terdampak Ekonomi Akibat Covid-19 yang ditujukan kepada Wali Nagari Sekabupaten Tanah Datar telah memberikan harapan kepada masyarakat,” kata Benny Apero kepada media ini, Sabtu (15/8).
Namun sayangnya, lanjut Benny Apero, dalam proses selanjutnya surat yang ditandangi Sekda Tanah Datar itu tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat, meskipun karena mengalami perubahan-perubahan.
Ia mengakui memang ada Rapat dengan Tim Gugus Covid 19 untuk Rencana Refocusing Anggaran Penanganan Covid 19. Anggaran Penanganan Covid 19 dialokasikan sebesar Rp. 57,489,452,371. Dari anggaran tersebut Badan Anggaran DPRD Tanah Datar sepakat untuk itu, bahkan Dana BKBK sebesar Rp. 34.562.500.000,- seluruhnya dipergunakan untuk itu.
Artinya Badan Anggaran DPRD melihat memang ini kebutuhan masyarakat Tanah Datar juga. Setelah dilakukan pendataan oleh nagari terhadap yang menerima BLT, maka disini timbul persoalan, karena tidak semua masyarakat yang mendapat BLT tersebut.
Maka dilakukan rapat – rapat dengan TAPD Tanah Datar yang menghabiskan energi dan pemikiran agar masyarakat Tanah Datar yang terdampak dapat menerima bantuan BLT tersebut,” kata Benny Apero menambahkan
Dikatakan, dari beberapa kali pembahasan dengan TAPD Tanah Datar, dapat disepakati bantuan untuk data yang masuk lebih kurang 15.000 KK, maka dianggarkan dana sebesar Rp.600.000 /KK yang akan dibagikan pada tanggal 17 Juli 2020, tetapi dengan ada persoalan administrasi dijanjikan kembali sebelum lebaran.
Masyarakat sangat berharap agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dihari lebaran tersebut, namun apa dikata TAPD berobah lagi, dan menjanjikan setelah lebaran. Karena tidak ada juga kejelasan dana tersebut beredar lagi informasi bahwasanya dana BLT yang disepakati Rp.600.000,- per KK tersebut akan dipotong sebesar Rp.300.000,–
“Mendengar berita ini tentu rasa disambar petir disiang bolong, setelah dilakukan pertemuan dengan TAPD, dana anggaran penanganan covid 19 tersebut masih tersisa sebesar Rp. 17,-Milyar,” tutur Benny.
Anggota Fraksi Hanura DPRD Tanah Datar mempertanyakan, apakah dana yang dianggarkan untuk Covid 19 dengan sisa Rp. 17,- Milyar tersebut yang semula untuk masyarakat digunakan untuk apa??? , maka dengan kondisi ini saya Benny Apero kecewa dengan keputusan ini.
“Saya menyampaikan mohon maaf kepada masyarakat Tanah Datar, jika memang keputusan BLT sebesar Rp.300.000, maka perjuangan saya dan Badan Anggaran DPRD Tanah Datar hanya sampai disitu untuk sementara waktu, kita serahkan semua keputusan ini pada Pemerintah Daerah Tanah Datar,” kata Benny mengakhiri.
Sekda Tanah Datar Irwandi Dt.Maruhun Sati ketika dikonfirmasi permasalahan BLT ini melalui WA Ponselnya, hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban.(WD)
.