Dua Guru Positif Covid 19, Proses Belajar Mengajar Kembali Diliburkan

0
6378

Sabana Kaba, Pariaman— Walikota Pariaman, Genius Umar bertindak cepat dengan menggelar rapat bersama dengan stakeholder terkait, bertempat di Posko percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pariaman, halaman Balaikota Pariaman, Minggu malam (19/7), setelah mendapat kabar tentang dua orang warganya Positif Covid-19.

BACA JUGA : Hanya Lima Hari Bebas, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 1 Orang Lagi

Dari hasil rapat tersebut diambil keputusan untuk meliburkan kembali seluruh sekolah yang ada di Kota Pariaman selama dua minggu kedepan, mulai dari tingkat SD, SMP/MTsN sampai SMA/SMK/MAN, dan juga untuk lembaga kursus serta PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang ada di Kota Paraiaman, juga ditutup untuk sementara waktu.

“Dua kasus positif Covid-19 di Kota Pariaman, maka status Kota Pariaman telah berubah dari zona hijau menjadi zona kuning, karena itu, kita tidak ingin nantinya virus ini semakin meluas, apalagi dua orang tersebut adalah tenaga pendidik,” ujarnya.

Setelah beberapa bulan nol kasus Covid-19, hari ini Kota Pariaman kembali mencatatkan dua kasus baru, dan ini merupakan hasil dari tes swab yang dilakukan pada Jum’at (17/7) kemaren, kepada tenaga pendidik Kota Pariaman, dimana hasilnya sudah keluar pada sore hari ini.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan instansi vertikal dan Forkopimda Kota Pariaman, yang pada dasarnya mereka mendukung penuh keputusan ini, dimana untuk sementara waktu, sekolah yang ada di Kota Pariaman diliburkan kembali, terhitung mulai besok (senin), 20 Juli 2020,” ungkap Genius.

Dikatakan, mulai senin, anak-anak akan kembali belajar dengan sistem daring, sampai situasi kondusif kembali, karena kita tidak menginginkan adanya peningkatan kasus yang ada di sekolah, dengan demikian diharapkan kita bisa menekan tingkat penyebaran dari Covid-19.

Genius Umar juga mengajak agar masyarakat patuh terhadap anjuran yang telah diberikan oleh pemerintah dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan kita sehari-hari.

“Kita berharap dengan adanya Adaptasi Kebiasaan Baru, dimana kita wajib memakai masker diluar ruangan atau dikerumunan orang, membiasakan selalu mencuci tangan pakai sabun dan selalu menyediakan hand sanitizer, serta tidak berjabat tangan atau bersentuhan dengan orang lain terlebih dahulu,” jelasnya.(SK.01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here