Sabana Kaba, Tanah Datar--Pemkab Tanah Datar memberikan bantuan 58 Unit jaring Gillnet mata jaring 2 inchi kepada kelompok nelayan Salingka Danau Singkarak. Pemberian bantuan itu sendiri diserahkan Bupati Tanah Datar diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Daryanto Sabir di aula Kantor Camat Batipuh Selatan, Rabu (31/07/19).
Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Daryanto Sabir dalam kesempatan itu mengatakan, pemberian bantuan jaring Gillnet kepada kelompok nelayan Salingka Danau Singkarak ini dimaksudkan agar ekosistem danau Singkarak bisa terus dilestarikan, terutama ikan Bilih yang merupakan jenis ikan khas Singkarak.
Selain itu menurutnya, akibat sebagian masyarakat salingka danau yang selama ini menggunakan bagan dengan mata jaring yang sangat kecil sebagai alat tangkap ikan juga menambah permasalahan baru. Karena penggunaan bagan tersebut semua ukuran ikan mulai dari yang besar sampai yang terkecil tertangkap semua, akibatnya ikan bilih yang selama ini menjadi ikon danau Singkarak hampir punah.
Maka buntutnya pemerintah provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan beberapa waktu yang lalu melakukan penertiban terhadap pemakaian bagan tersebut, Pemberian bantuan jaring kali ini juga merupakan langkah dari upaya kita dalam melestarikan dan menyelamatkan ikan Bilih dari kepunahan.
“Selain itu jaring Gillnet ini juga lebih ramah lingkungan karena mata jaringnya lebih besar, sehingga hanya ikan yang sudah besar saja yang bisa tertangkap,” kata Daryanto Sabirnmenambahkan.
Dijelaskan, untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan tentu perlu dikaji apakah penggunaan alat tangkap ikan yang kita gunakan ramah lingkungan atau tidak. Karena teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan terutama terhadap keanekaragaman sumberhayati.
Di lain pihak salah seorang yang tergabung dalam kelompok nelayan salingka danau Singkarak yang tidak ingin disebutkan namanya juga tidak setuju dengan penangkapan ikan dengan sistem bagan, karena menurutnya penggunaan alat tangkap ikan dengan sistem bagan akan menyebabkan ikan-ikan yang ada di danau Singkarak punah.
“Buktinya dulu sebelum ada bagan beroperasi di Singkarak, dalam sehari kami menangkap ikan menggunakan jala bisa mendapatkan 6 liter ikan Bilih, namun sekarang setengah liter pun sulit. Untuk itu kami berharap pemerintah daerah tegas dalam membasmi penggunaan bagan sebagai alat tangkap di danau Singkarak,” harapnya.(WD)