Usai Terjadi Bentrok Berdarah, Polisi Tetapkan 17 Tersangka dan 1 Saksi

0
1224

SABANA KABA, Riau–Kepolisian Resor (Polres) Kampar menetapkan 17 orang tersangka dalam kasus bentrok warga di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

BACA JUGA : Operasi Patuh Singgalang 2022 Digelar, Polantas Jaring 269 Pelanggaran Lalu-lintas

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto mengatakan kepolisian komit melakukan penegakan hukum. Sampai saat ini, polisi telah meminta keterangan 21 orang terkait terjadinya bentrok tersebut.

“Sampai saat ini, sudah 21 orang diambil keterangan. Kemudian dari 18 diamankan, 17 di antaranya sudah jadi tersangka dan satu orang saksi,” jelas Sunarto, Selasa (21/06/2022) seperti dikutip dari TBNews Riau.

Dari 17 tersangka itu, kata Sunarto, salah satunya berinisial AL. Dia adalah orang yang diduga menggerakkan massa untuk melakukan kerusuhan yang diduga terkait kepengurusan di KUD Iyo Basamo

Ditanya tentang pengakuan sejumlah petani yang menyebut kalau pelaku merupakan suruhan H, Ketua KUD Iyo Basamo sebelumnya, Sunarto menyebutkan masih didalami.

“Masih dilakukan pemeriksaan instensif terhadap mereka (tersangka). Mungkin nanti mengarah ke sana (orang yang menyuruh melakukan),” jelas Sunarto.

Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang tidak dikenal (OTK) menyerang petani kelapa sawit yang tergabung dalam Koperasi Iyo Basamo di Desa Terantang, Ahad (19/6/2022) sekitar pukul 15.30 WIB.

Aksi tersebut terekam kamera dan viral. Dalam video berdurasi 1 menit 40 detik, terlihat seorang pria memakai helm tengah menggendong anak kecil yang kepalanya terluka dan berdarah.

Pria itu terus berjalan sembari mencari pertolongan medis. Sementara, di belakangnya tampak terjadi bentrok antara warga dengan sejumlah pria tak dikenal.

Terlihat juga pria berpakaian serba hitam menenteng senjata tajam. Seorang anak perempuan juga tampak menangis dan merintih kesakitan lantaran kepalanya terkena lemparan batu.

Salah seorang korban, Sri Yanti menceritakan, awalnya sekelompok orang suruhan itu memaksa masuk ke dalam kebun sawit di Desa Terantang. Namun, warga menghalangi mereka.

SELANJUTNYA HAL 2 : 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here