Batusangkar, (SK)—Kapolsek Sungayang Iptu Sahnimar minta kepada kepala sekol9ah dalam menghimpun dana dari masyarakat atau orang tua siswa, jangan sampai terjerat Tim Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar), karena sekarang segala bentuk pungutan sangat rentan berurusan dengan hukum.
Hal tersebut dikemukakan Kapolsek Iptu Sahnimar, ketika diberi kesempatan untuk menyampaikan hukum dalam acara perpisahan siswa kelas IX SMP Negeri 3 Sungayang dihalaman sekolah bersangkutan, Senin (30/4).
Dikatakan, dulu sekolah memungut uang masyarakat memang tidak masalah, tetapi sekarang segala benruk yang berkaitan dengan menghimpun uang masyarakat sudah diperketat, bahkan ada kepala sekolah dari kecamatan tetangga yang sudah menjadi tersangka, setelah sebelumnya berurusan dengan Saber Pungli.
Tidak dijelaskan, kepsek mana yang menjadi tersangka tersebut, namun menurut Kapolsek Sahnimar kepala sekolah diminta lebih berhati-hati dan membaca segala bentuk peraturan yang berkaitan dengan dana yang mungkin diperoleh dari masyarakat dan orang tua siswa.
Ia juga minta kepada siswa untuk tetap taat dan patuh berlalu lintas, sebelum memiliki SIM sebaiknya jangan menggunakan kendaraan bermotor, belum cukup umur jangan gunakan sepeda motor. Jika alasan untuk memudahkan kesekolah, boleh2 saja, tetapi hanya untuk kesekolah.
Dalam menggunakan kendaraan bermotor harus dilengkapi dengan SIM dan STNK, jangan sekali-sekali menggunakan HP dalam bersepeda motor. Tak ada bersenang-senang sambil ugal2an dijalan setelah tamat nanti.
Ortu juga diminta mengawasi anak2, jangan hanya mengandalkan guru di sekolah, kita masih menemukan anak usia sekolah keluyuran lewat jam 12 malam, ketika patroli. Belum lama ini ada anak usia SMP dibelikan sepeda motor, terjadi kecelakaan dan meninggal, yang salah ortu, kenapa diberi sepeda motor sementara usianya belum cukup untuk mengendarai sepeda motor.
Sementara Wabup Tanah Datar Zuldafri Darma sangat mendukung pernyataan yang disampaikan Kapolsek Sungayang, karena dalam mengembang karakter anak didik kita harus mampu mengklaborasikan kecerdasan intelekrual dengan emosional dan spritual.
Kepsek SMP Negeri 3 Sungayang Maiyeni menyerahkan kembali siswa kelas IX kepada orang tua siswa, diwakili orang tua Hamdani dan Aura Kamal dari 48 siswa yang mengakhiri pendidikannya di sekolah bersangkutan.(WD)