SABANA KABA, Bandung—Harian Pikiran Rakyat sebagai surat kabar atau koran tertua di Jawa Barat, terutama Kota Bandung lebih jelimet menghadapi selera konsumen. Macet dalam pemasaran bebas koran yang terkenal dengan singkatan “PR” ini lebih fokus dengan pemasaran dalam bentuk langgan dan membangun media baru Online dan radio.
BACA JUGA : Studi Komparatif ke Jawa Barat, Wartawan Tanah Datar Pagi Ini Kunjungi Media Pikiran Rakyat
“Kita lebih cendrung mengembangkan pasar langganan dan nengurangi pasar bebas, karena pasar langganan sudah jelas pemasukannya, sedangkan pasar bebas, masih ada yang tidak terjual menjadikan rongsokan, kalau ditimbang atau jadi barang kiloan murah sekali,” kata Pemred Harian Pikiran Rakyat Hazmir ketika menerima wartawan Tanah Datar di aula PR, Rabu (30/10/2024).
Lebih lanjut Hazmir menejlaskan, permasalahan demi permasahan sejak dulu memang sering kita hadapi, terutama ketika terjadi perubahan dari mesin tik ke komputer. Kawan-kawan yang sudah terbiasa dengan mengetik secara keras di mesin tik ternyata masih terbiasa saat menggunakan keyboard, sehingga sering keynoardnya sering diganti.
Demikian pula ketika era android memasuki dunia remaja dan masyarakat luas, pemasaran koran semakin tak laku dipasaran, sehingga kita mengikuti trend zaman dengan ikut menerbitkan media online, seperti yang dilakukan sebahagian besar media lainnya.
Sementara Bupati Tanah Datar diwakili Asisten III Jasrinaldi mengatakan, Kabupaten Tanah Datar memiliki 14 Kecamatan dengan 75 Nagari atau setingkat desa. Daerah ini selain mengandalkan pertanian juga memiliki potensi wisata.
“Begitu bagusnya objek wisata Tanah Datar, muncullah istilah belum berkunjung ke Sumatera Barat, jika belum berkunjung ke Kabupaten Tanah Daerah, karena daerah ini punya icon wisata Istano Basa Pagaruyung dan Danau Singkarak,” tambahnya.(WD)