SABANA KABA, Tanah Datar—Bupati Tsnah Datar diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Alfian Jamrah mengatakan, akhir-akhir ini cukup viral anjing atau hewan liar di Batusangkar. Banyak foto yang muncul di media sosial seperti di Gedung Maharajo Batusangkar serta di pasar papan ada belasan anjing liar yang berkeliaran.
BACA JUGA : Arus Penolakan Proyek Raksasa Kian Deras, Masyarakat Malalo Tigo Jurai Sepakat Tolak Pembangunan PLTS
“Melihat situasi seperti ini, perlu adanya upaya penangkal agar tidak berujung pada kasus adanya warga yang digigit anjing yang mungkin saja terserang rabies,” kata Asisten Alfian Jamrah ketika memimpin rapat koordinasi pengendalian hewan rabies terkait maraknya anjing liar, di Aula Eksekusi Kantor Bupati Tanah Datar, Selasa, (24/12/2024).
Dikatakan, Dinas Pertanian telah mengambil sikap dalam penjaringan anjing. Ini membuktikan bahwa Pemda itu hadir ditengah masyarakat.”Keberadaan anjing liar juga akan berdampak pada ketidak nyamanan pengunjung yang datang ke Kabupaten Tanah Datar,” tamnah Alfian Jamrah.
Ia menyebut, daerah kita adalah daerah wisata, keberadaan anjing liar bisa mempengaruhi kunjungan wisatawan. Dengan anggaran terbatas ini mungkin bisa menjadi perhatian kita bersama. Apakah ini bisa masuk penanganannya kedalam dana BTT atau kita minta ke nagari nantinya apakah ini juga bisa dianggarkan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Untuk kasus gigitan hewan penular rabies di Kabupaten Tanah Datar dari tahun 2020 hingga 2023 cenderung meningkat.Pada tahun 2020 untuk kasus gigitan anjing 124 gigitan, kucing 46, kera 7, lain-lain 3, total 180 gigitan. Pada tahun 2021 kasus gigitan anjing 64 gigitan, kucing 41, kera 4, lain-lain 1, total 110 gigitan.
Sedangkan pada tahun 2022 kasus gigitan anjing 97 gigitan, kucing 90, kera 8, lain-lain 0, total 195 gigitan. Pada tahun 2023 kasus gigitan anjing 109 gigitan, kucing 106, kera 25, lain-lain 10, total 712 gigitan.(WD)