Sabana Kaba, Tanah Datar—Pemkab Tanah Datar dinilai gagal mengendalikan harga komoditi pertanian, sehingga ungkapan ingin meningkatkan kesejahteraan hanya sekedar ucapan, bahkan perekonomian masyarakat akhir-akhir ini semakin terpuruk.
BACA JUGA : Luar Biasa, IAIN Batusangkar Punya Duta GenRe Juara Berwajah Cantik
“Saya rasa, Pemkab Tanah Datar perlu campur tangan dalam pengendalian harga ini, karena bagaimana mungkin perekonomian akan meningkat, jika harga selalu dikendalikan oleh pihak pedagang,” kata Ketua KAN (Kerapatan Adat Nagari) Padang Ganting Darisman Dt.Rajo Lelo dalam acara Musrenbang Kecamatan Padang Ganting, Selasa (9/3).
Dikatakan, masyarakat atau petani ikan menjual hasil panennya kepada pedagang pengumpul hanya Rp.17.000,- per Kg, sementara kita membeli ikan yang sama di Pasar Batusangkar sekitar Rp.35.000,- per Kg, sehingga keuntungan yang didapat pedagang lebih besar dari petani yang harus mengeluarkan biaya produksi.
“Demikian pula berkaitan dengan jeruk nipis, coba bapak dan ibuk dewan bayangkan, bagaimana kesejahteraan petani bisa meningkat, jika harganya Rp.4.000,- per Kg,” kata Darisman mantan Kepala SMA Negeri Padang Ganting ini menambahkan.
Terkait dengan upaya Camat Padang Ganting Reni Susanti akan mengembang objek wisata di nagari, Ketua KAN Darisman Dt.Rajo Lelo berpendapat masih sulit dilakukan, apa lagi objek wisata air panas yang menjadi unggulan Nagari Padang Ganting sedang bermasalah.
“Kini saya dan teman-teman yang tergabung dalam KAN Padang Ganting sedang menyelesaikan sengketa kepemilikan air panas tersebut,” tambah Darisman.
Menyikapi harapan KAN Padang Ganting menyangkut dengan perekonomian masyarakat ini, Staf Ahli Bupati Ermon Revlun selaku Ketua Tim Musrenbang Tanah Datar mengatakan sebagai akan menyampaikannya kepada pimpiban daerah.
Hadir dalam kesempatan tersebut lima anggota DPRD Tanah Datar masing -masing Syafaruddin Dt.Marajo Fraksi Golkar, Wadra Wati Hanura, Jasmadi PAN, Eri Hendri Demokrat dan Nursal Chan dari Fraksi PKS.(WD)
