SABANA KABA, Tanah Datar—Masyarakat Jorong Piubuh Nagari Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara kecewa berat, karena empat tahun sejak dihantam galodo tahun 2018, hingga sekarang belum ada tanda-tanda Pemkab Tanah Datar untuk memperbaiki irigasi yang rusak, pada hal sangat dibutuhkan warga untuk pengairan areal persawahan.
BACA JUGA : Tersangkut Masalah Sabu, Dua Warga Kampung Sudut Batusangkar Diamankan Tim Tarantula
Seperti diketahui, bencana yang menghantam kawasan ini hingga sekarang masih minyisakan duka yang mendalam, karena selain memporakporandakan lahan kebun dan persawahan serta irigasi pengairan juga merenggut beberapa nyawa warga setempat.
“Selama lebih kurang empat tahun pasca kejadian itu, kesulitan demi kesulitanpun masih dirasakan oleh warga yang bermukim di lereng Gunung Sago ini, termasuk irigasi pengairan yang diharapkan dapat membantu pengairan sawah petani,” ucap warga setempat kepada awak media.
Dikatakan, dengan tidak berfungsinya irigasi yang ada, para petani kesulitan menggarap sawah untuk ditanami padi. Pasalnya, pasca dikeruknya aliran Sungai Batang Ayia Ranah Batu itu, membuat air tidak mampu lagi mengalir lagi ke puluhan hektar sawah warga yang berada di sepanjang Jorong Piubuh Tanjung Bonai.
“Kami kesulitan betul mendapatkan air, karna kondisi hulu air sawah dibibir sungai sudah cukup tinggi dan dalam, sehingga tidak memungkinkan lagi air sungai bisa masuk ke bandar bandar sawah kami, ” Ujar Em kepada awak media Minggu.
Kondisi terbatasnya air itulah yang membuat puluhan hektar sawah disini tidak digarap lagi oleh pemiliknya, sehingga dibiarkan ditumbuhi semak belukar begitu saja. “Karena nggak ada air, maka dibiarkan ditumbuhi semak belukar, kalaupun ada yang kreatif mereka olah jadi kebun, ” terangnya lesu dan pandangan penuh harapan.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa sudah seharusnya pemerintah membantu petani korban Galodo ini dengan membangunkan embung atau penampung air dihulu batang aia ini, sehingga air itu bisa mengaliri dan mengairi puluhan hektar sawah warga yang ada disini.
Kepala Dinas PUPR dan Pertanahan Datar Thamrin ketika dikonfirmasi permasalahan masyarakat Tanjung Bonai ini mengatakan, kita di dinas sedang menyusun usulan perbaikan irigasi tersebut ke Pemerintah Pusat, karena tidak mungkin dibiayai melalui APBD Kabupaten Tanah Datar yang jumlahnya sangat terbatas sekali.(WD)