JBatusangkar, (SK)—Pawai alegoris dalam rangkaian memeriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia boleh dibilang tinggal menghitung hari, namun Dinas Dikbud (Pendidikan dan Kebudayaan) Kabupaten Tanah Datar sudah pasang strategi untuk menampilkan pawai budaya yang diharapkan mampu menggugah penonton.
Kepala Dinas Dikbud Tanah Datar Drs.Abrar dalam keterangannya kepada sabanakaba.com di Batusangkar beberapa hari yang lalu mengatakan, menarik atau tidakmya pesta tahunan rakyat Tanah Datar ini tergantung dari materi pawai apa yang ditampilkan oleh berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah), BUMN dan BUMD serta peserta lgunkoainnya.
Dinas Dikbud Tanah Datar, sesuai dengan misinya untuk memajukan pendidikan dan menampilkan budaya Minang Kabau, dalam kesempatan pawai alegoris nanti akan menampilkan budaya Luhak Nan Tuo masa lalu.
“Salah satu diantaranya, mairiak padi atau penyosohan padi pakai kaki manusia yang kini sudah tidak digunakan lagi ditengah-tengah masyarakat,” kata Drs.Abrar ketika ditemui di ruang kerjanya di Pagaruyung.
Dikatakan, jika kita tanya kepada putra-putri di zaman sekarang ini apa itu mairiak, maka mereka akan kebingungan menjawabnya, baik itu yang berada di kampong-kampung maupun yang berada diperkotaan, mengingat budaya tersebut sudah tidak dipakai lagi dalam memanen padi.
“Justru itu, dalam pawai alegoris yang digelar seputar Kota Batusangkar sekitar tanggal 17 Agustus 2018 nanti, kita akan coba tampilkan kembali bagaimana mairiak padi dan maangin menggunkan niru,” tutur Abrar.
Ia berharap, dengan ditampilkannya pawai budaya masyarakat Minang Kabau masa lalu ini akan menambah pengetahuan bagi kaula muda di zaman internet ini mengenali budaya leluhurnya masa lalu.(WD)