SABANA KABA, Tanah Datar—Tahun 2004 pria ini pernah menjadi Pemuda Pelopor Tingkat Nasional utusan Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat, setelah dinilai berhasil meningkatkan kotoran dan urine sapi menjadi pupuk kompos dan NPK serta cairan Prace elemen. Sejak itu, ia tambah bersemangat mengembangkan peternakan sapi.
“Usaha sampingan saya ini sempat macet, ketika dilantik menjadi salah satu Kepala Bidang pada Dinas Pendidikan Tanah Datar, karena terlalu berkonsentrasi menghadapi pekerjaan, sehingga usaha peternakan tak termenej lagi dengan baik,” tutur Inhendri Abbas Dt.Rajo Tanbasa Sekretaris Dikbud Tanah Datar kepada www.sabanakaba.com, Senin (06/06/2022).
Tetapi kemacetan peternakan sapi tersebut tidak berlangsung lama, usaha sampingan yang mengantarkan Inhendri ke Tingkat Nasional dan mendapat bantuan modal usaha dari pemerintah kembali dibenahi.
“Alhamdulillah, hingga sekarang usaha tersebut tetap berkembang, dengan mempekerjakan dua orang karyawan untuk memberi makan ternak sapi, membersihkan kandang serta memgolah kotoran ternak menjadi pupuk kompos dan mengolah urine untuk NPK da prace elemen,” kata Inhendri yang mengawali karirnya sebagai guru.
Dalam menghadapi Lebaran Idul Adha 1443 H, kini Inhendri Abbas telah menstok sapi qurban untuk dijual kepada pengurus masjid maupun perorangan yang membutuhkan. Ia menyebut, hari raya qurban tahun lalu Inhendri sempat menjual 87 ekor sapi qurban.
Menjawab pertanyaan seputar maraknya penyakit sapi berbentuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) akhir-akhir ini, Inhendri Abbas Dt.Rajo Tanbasa mengatakan sebagai tidak cemas sama sekali, mengingat kebersihan kandanf sapi tetap dipelihara, sehingga tetap dalam keadaan steril dan mudah-mudah tidak terserang penyakit.
“Untuk menjaga kandang tetap stril, kita semprot dengan disfektan yang bisa membentingi sapi dari wabah penyakit. Selain itu, kita juga datangkan dokter hewan dari Dinas Pertanian Tanah Datar untuk memeriksa kesehatan sapi,” tambahnya.
Berbicara tentang sapi qurban, Inhendri Abbas mengatakan sebagai sudah cukup banyak juga yang membeli, meskipun tanpa disebutkan berapa jumlahnya. Dalam penjualan sapu qurban ini kita buka harga mulai dari Rp.16,- juta, tergantung besar kecilnya sapi yang akan dijual.
Menurutnya, jika pengurus masjid atau perorangan membeli sapi sekarang, kita pakai harga sekarang dan biaya perawatan hingga hari H tidak dibebankan lagi. Bahkan kita antat sampai ke lokasi, sesuai dengan perjanjian tanpa dipungut biaya lagi.(WD)