Sabana Kaba, Tanah Datar—Masyarakat Kecamatan Lintau Buo, terutama Nagari Tigo Jangko dan Nagari Taluak Kabupaten Tanah Datar Pripinsi Sumatera Barat kecewa berat, karena hampir setiap tahun gagal panen padi lantaran sawah mereka kekeringan dan tak kunjung mendapat pengairan Irigasi Batang Sinamar.
“Akibat tak ada pengairan ini, para petani sering memanfaatkan lahan sawah mereka untuk tanaman jagung, meskipun mereka butuh untuk bertanam padi,” kata anggota DPRD Tanah Datar Asrul Jusan ketika menyampaikan sudut pandangnya dalam acara Musrenbang Kecamatan Lintau Buo di aula Kantor Camat setempat, Rabu (7/3).
Ia berharap kepada Wakil Bupati Tanah Datar yang hadir dalam kesempatan itu agar memperjuangkan dana guna kelanjutan pembangunan proyek irigasi Batang Sinamar, sehingga perekonomian masyarakat dalam bentuk pertanian padi dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya di kedua nagari tersebut.
Asrul Jusan Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan ini berharap perencanaan pembangun irigasi ini masuk dalam usulan Musrenbang Kecamatan Lintau Buo dan tidak hilang dalam Musrembang Kabupaten Tanah Datar untuk diusulkan ke pusat melalui Musrenbang Propinsi Sumatera Barat.
Sebelumnya Camat Lintau Buo Zukifli Idris menegaskan, dalam penetapan skala prioritas Musrenbang Kecamatan Lintau Buo ini nengedepan azas kesepakatan perguliran setiap tahunnya, sehingga masing-masing nagari tidak berebutan untuk mendapatkan prioritas pertama.
Menurut Camat, yang mendapat skala prioritas pada pembangunan tahun 2020 diantaramya berupa pembangunan saluran tertutup jalan raya Payakumbuh- Sitangkai, pembuatan drainase di Jorong Tuangku Lareh dan pembuatan bahu jalan di Jorong Bukit Barisan Nagari Tigo Jangko.
Ikut hadir dalam kesempatan tersebut Wabup Tanah Datar Zuldafri Darma, Anggota DPRD Jonnedi dari Partai Gerindra dan Istiqlal dari Fraksi PKS, Ketua Tim Musrenbang beserta anggota, Forkopinca, Wali Nagari dan undangan lainnya.(WD)