Batusangkar, (SK)—Mantan Bupati Tanah Datar Masriadi Martunus mengatakan, untuk menduduki eselon II sekarang semakin dipermudah, sehingga pemahaman tentang pelaksanaan kerja yang bakal dijalankan juga sangat dangkal sekali. Akibatnya, banyak para Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) tak mengerti dengan aturan yang terus mengalami perubahan.
“Kesemuanya itu tentu tidak terlepas dari kebijakan seorang pimpinan, karena sudah biasa saja terjadi lain koki lain pula masakan,” kata Masriadi Martunus ketika berbincang-bincang dengan sabanakaba.com di Kantor Bupati Tanah Datar, Kamis (31/5).
Pimpinan Daerah yang termasuk cukup berhasil dalam memimpin Tanah Datar 2000-2005 ini selanjutnya mengatakan, dulu untuk menduduki jabatan eselon II dilingkungan Pemkab Tanah Datar harus mengikuti Spamen (sekarang PIM II red.) terlebih dahulu, karena seorang pemimpin itu dibutuhkan kualitas dalam memimpin.
“Seandainya belum memiliki pendidikan dimaksud, seorang pejabat eselon II tidak dibayarkan tunjangan jabatannya, tetapi sekarang saya lihat dari 29 jabatan eselon II hanya tiga orang yang telah memiliki PIM II,” kata Masriadi Martunus menambahkan.
Ia berpendapat, jika pejabat eselon II belum mendapatkan Diklat Kepemimpinan tingkat II, maka pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk melaksanakan tugas jabatan secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS, sesuai kebutuhan instasnsi masih sangat dangkal.
“Lagi pula tujuan pendidikan kepemimpinan itu juga tidak terlepas dari upaya menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai penambaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur Masriadi Martunus.
Kemudian yang tak kalah pentingnya, pendidikan itu untuk memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat serta menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terujudnya kepemerintahan yang baik.(WD)
