Merasa Diperlakukan Kurang Adil, Warga Payo Dalam Minta Penjelasan Bajak Gratis

0
1581

SABANA KABA, Tanah Datar—Warga Dusun Payo Dalam Jorong Koto Gadang Hilir Nagari Padang Ganting Kecamatan Padang Ganting minta penjelasan kepada Bupati Tanah Datar tentang pelaksanaan “Bajak Gratis” di nagari, karena selama ini terkesan kurang adil dalam mendapatkan jatah bajak gratis tersebut.

BACA JUGA : Hadiri Syukuran Buru Tupai, Wadra Wati Sebut Alokasikan Dana untuk Beli Senapan

“Saya ingin bertanya kepada bapak, apakah orang yang mendapat pelayanan bajak gratis adalah petani yang tergolong mampu saja, sementara yang miskin terabaikan sama sekali?” kata Syamsurizal salah seorang petani di Dusun Payo kepada Bupati Tanah Datar yang saat itu diwakili Staf Ahli Drs. Erizanur, M.Si dalam acara syukuran pemberantasan hama tupai, Minggu (01/10/2023).

Dijelaskan, selama ini kami melihat pelaksanaan Bajak Gratis hanya untuk orang tertentu saja, sementara kami petani yang tergolong miskin belum mendapatkan pelayanan tersebut, sehingga terpaksa menggarap sendiri.

Sementara petani lainnya juga mepertanyakan tentang Bajak Gratis, terutama menyangkut masih dipungutnya upah membajak padahal sudah dikatakan Bajak Gratis. “Kami sebahagian masih dipungut bayaran, dimana letak gratisnya?” tambah tokoh masyarakat tersebut.

Menyikapi permintaan tersebut, Bupati Tanah Datar diwakili Staf Ahli Drs. Erizanur, M.Si melimpahkan kepada Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani untuk menjawabnya, mengingat secara teknis jelas OPD terkait yang lebih pas untuk memberikan penjelasan.

Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut menjelaskan, untuk Progul Bajak Gratis kuotanya cukup terbatas, sehingga luas sawah yang bisa dibajak juga terbatas. Untuk Padang Ganting kita memiliki quota sebanyak 240 hektar, bahkan kita juga sudah melakukan penambahan sebanyak 30 hektar.

“Bagi yang tidak tertampung dalam kegiatan atau program bajak gratis, tentu para petani harus membayar upah bajak kepada operator mesin bajak,” kata Sri Mulyani menambahkan.

Meskipun ada tamu penting di Gedung Indo Jolito Batusangkar, namun Bupati Tanah Datar Eka Putra masih meluangkan waktu untuk datang ke lokasi acara syukuran. Kepala Daerah menanggapi serius harapan masyarakat untuk mengaspal jalan dari Surau Baru ke Bosaegh (Besar) sepanjang 1,7 KM, dengan catatan jalan nagari harus dirubah dulu statusnya menjadi jalan kabupaten.

“Saya minta kepada wali nagari agar membuat usulan perubahan jalan nagari kepada jalan kabupaten kepada dinas terkait,” sebut Bupati Eka Putra.(WD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here