Terima Kunjungan Dubes Malaysia, Kepala BNPB Akui Karhutla Terjadi 99% karena Faktor Manusia

0
843

Sabana Kaba, Jakarta–Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengakui, Karhutla (Kebakatan hutan dan lahan) terjadi 99% disebabkan faktor manusia dan 80 hutan dan lahan yang terbakar berubah menjadi lahan perkebunan sawit.

Hal itu disampaikan Doni saat menerima kunjungan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (4/12).

Doni menjelaskan mengenai kondisi yang terjadi di lapangan mulai faktor penyebab dan usaha Pemerintah Negara Republik Indonesia dalam menanggulangi permasalahan tersebut. Berdasarkan data BNPB, 99% karhutla terjadi karena faktor manusia yang mana 80% hutan dan lahan yang terbakar berubah menjadi lahan perkebunan sawit.

Pemerintah Indonesia melalui BNPB telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan berbagai upaya pemadaman darat dan udara (water bombing) serta dengan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Selain itu BNPB juga telah mendorong seluruh pihak yang terlibat agar melakukan upaya pencegahan daripada pemadaman, sebagaimana atas arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas penanggulangan karhutla di Riau pada pertengahan September 2019 lalu.

Berdasarkan fakta lapangan, Indonesia juga telah memberi sanksi tegas sebagai tindak penegakan hukum bagi individu maupun perusahaan baik dalam maupun luar negeri yang terbukti melakukan praktik pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar.

Lebih lanjut, Doni juga menyampaikan gagasan untuk menghimpun para pengusaha kelapa sawit untuk memberikan sosialisasi dan peringatan akan bahaya dan kerugian negara serta dampak negatif dari praktik pembakaran hutan dan lahan bagi para pengusaha yang tidak bertanggung jawab.

Menanggapi gagasan orang nomor satu di BNPB tersebut, Duta Besar Zainal Abidin menyampaikan dukungan sebagaimana hal tersebut merupakan langkah yang baik agar para pengusaha dapat lebih baik lagi melakukan usaha perkebunan sawit menggunakan teknik dan sistem yang baik sebagai upaya keberlanjutan lingkungan.

“Malaysia akan mendukung upaya yang baik dan siap bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi karhutla,” kata Zainal.

Selain itu, syarikat Malaysia Astro dan Maxis melalui Pemerintah Malaysia telah memberikan bantuan senilai 5 juta ringgit (1,6 miliar rupiah) untuk pemulihan dan pembangunan sekolah pendidikan bagi Indonesia yang akan difokuskan di Kabupaten Sigi, sebagai salah satu wilayah terdampak bencana gempa-tsunami dan likuifaksi Palu pada akhir September 2018 lalu.

Menutup kunjungannya, Duta Besar Zainal Abidin menyerahkan kenang-kenangan kepada Kepala BNPB dan berfoto bersama.Demikian, Agus Wibowo Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.(sk.01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here