Sabana Kaba, Tanah Datar–Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa IAIN Batusangkar Selasa (17/9) kemarin, menunjukan pihak rektorat kurang peka terhadap dinamika yang terjadi di dalam kampus serta tak terjalinnya komunikasi dengan baik, sehingga aspirasi mahasiswa belum tersalurkan sesuai dengan semestinya.
“Pimpinan kampus sepertinya kurang peka terhadap suara dan dinamika di kalangan mahasiswa. Keterbukaan informasi sudah menjadi kebutuhan bagi mahasiswa,” kata Tokoh Masyarakat Tanah Datar Basrizal Datuak Pangulu Basa di Batusangkar, Rabu (18/9).
Basrizal menyebut aksi unjuk rasa mahasiswa terhadap pihak rektorat juga mengindikasikan belum terbukanya komunikasi dan informasi kedua belah pihak. Humas yang diharapkan sebagai penghubung antara kedua belah pihak juga belum berfungsi dengan baik.
“Pimpinan seharusnya bijaksana menyikapi aksi unjuk rasa mahasiswa dan membuat ruang komunikasi yang lebih luas lagi hingga arus aspirasi dan informasi bisa berjalan lancar,” tutur mantan legislator Tanah Datar ini.
Di sisi lain, jelas Basrizal, mahasiswa sebagai insan akademis tentunya juga harus mengedepankan rasionalitas dan menjauhkan emosional dalam melihat dan menanggapi berbagai fenomena yang berkembang di dalam kampus.
“Hindari tindakan yang anarkis atau destruktif, semua dinamika mesti bermuara pada penguatan civitas akademika secara kelembagaan sebagai perguruan tinggi yang dibanggakan,” katanya.
Kemudian, persoalan transparansi keuangan kampus tentu sudah ada aturannya. Ada lembaga yang berhak mengawasi dan memeriksanya. Jadi, berlebihan kalau mahasiswa menuntut hal yang bukan urusannya.
“Tugas pokok mahasiswa itu adalah belajar, menuntut ilmu dan mengembangkan segenap potensi fikiran, perasaan dan tindakan agar menjadi kuat keimanan, keilmuan dan pengamalannya.(WD)