SABANA KABA, Tanah Datar–Bupati Tanah Datar Eka Putra meninjau pembangunan Sentra (Pabrik Mini) IKM (Industri Kecil dan Menengah) Pengolahan Holtikultura berupa Tomat dan Cabe di Nagari Lawang Mandahiling Kecamatan Salimpaung, Kamis (19/09/2024).
BACA JUGA : Dihadiri Anggota DPRD Wel Ahmad, WN Rahmat Aliyah Andri Buka Musrenbang Nagari Baringin
Bupati didampingi Wakil Ketua DPRD Nuhamdi Zahari, Kadis Nakerin Suhermen, Kadis Pertanian Sri Mulyani, Kabag Prokopim Dedi Tri Widono, Camat Salimpaung Khairunnas, Wali Nagari Lawang Mandahiling bersama Wali Nagari se Kecamatan Salimpaung dan tokoh masyarakat setempat.
“Dengan luas 5000 meter persegi, ini bukanlah ukuran yang mini sebenarnya, namun pabrik ini nantinya akan bisa dimanfaatkan petani tomat dan cabe untuk memasarkan produknya sehingga ketika panen petani kita tidak was-was hasil panennya tidak laku lagi,” katanya.
Namun tentunya, tambah Bupati, setelah pabrik berdiri, Pemerintah Daerah melalui instansi terkait akan memandu dan mendampingi petani tomat dan cabe agar hasil taninya nanti sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Ke depan, secara bertahap dan berkelanjutan Pemerintah Daerah melalui dinas terkait akan membantu para petani meningkatkan mutu dan kualitas pertaniannya, mohon dukungan kita semua,” ungkap Eka Putra.
Kemudian menanggapi permasalahan jalan yang rusak dan menjadi isu yang meresahkan di tengah masyarakat, Bupati Eka Putra menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi disampaikan Gubernur Mahyeldi telah menganggarkan perbaikan jalan Baso – Batusangkar dan Baso Piladang.
“Gubernur menyampaikan bahwa setelah APBD Perubahan Provinsi Sumbar dianggarkan Rp. 11,5 Miliar untuk perbaikan jalan Batusangkar menuju Baso dan Baso menuju Piladang sebesar Rp. 6,5 Miliar, pemenang tender sudah ada, Insya Allah di mulai bulan Oktober ini,” ungkapnya.
Sementara itu Kadis Nakerin menyampaikan, pembangunan Sentra (Pabrik Mini) IKM olahan Holtikultura Tomat dan Cabe di Nagari Lawang Mandahiling Kecamatan Salimpaung seluas 5000 meter persegi menelan biaya lebih 4,6 miliar rupiah.
“Untuk pembangunan gedung dan peralatan menelan biaya Rp.3,9 Miliar, ditambah dengan pembangunan jalan menuju pabrik mini sebesar Rp. 714,4 juta. Insya Allah, di perkirakan pembangunan selesai bulan Desember 2024 dan Januari 2025 sudah bisa dioperasikan,” terangnya.(WD)