Dharmasraya, (SK)—Kawanan begal di Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat semakin berani mencedrai korbannya. Tak mau patuh menurut perintahnya, begal nekad menodongkan dan menembakkan pistol ke kepala korban di Jorong Durian Simpai, Nagari IV Koto Nan Dibawah, Sabtu (14/4).
Akibat dari penembakan tersebut, Kamel (50 tahun) warga Sungai Nili Nagari Sungai Kambut mengalami kritis di IGD RSUD Sungai Daren. Sementara, dua pelaku masing-masing S (21 tahun) dan A (20 tahun ), keduanya warga Pamenang Bangko Jambi.diamankan di Polres Dharmasraya, setelah babak belur dihajar massa.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kedua pelaku berpura pura jadi penumpang ojek di depan Wisma Agung untuk diantar ke Durian Simpai. Sampai di Simpang PT Bukit Raya Mudisa (PT.BRM) Jorong Durian Simpai korban disuruh turun dari kendaraannya. Namun korban tidak mau turun, dan tiba tiba saja kepalanya ditodong dan ditembak oleh pelaku yang diboncengnya.
Malang bagi pelaku, di saat peristawa terjadi, ada warga yang melihat kejadian dan mengejar kedua pelaku, hingga ke jalan lintas Sumatera daerah takung kabupaten Sijunjung. Akhirnya, kedua pelaku babak belur dihajar masa.
Satreskim Polres Dharmasraya begitu mendapat laporan, segera datang ke TKP (Tempat Kejadian Peristiwa) dan langsung mengamankan pelaku dari amuk massa serta membawa korban ke rumah sakit Sungai Dareh.
Kapolres Dharmasraya, AKBP. RoediYoelianto didampingi Kasat Reskrim Ardi Nasution dan Kapolsek Pulau Punjung Helmi di Rumah Sakit Sungai Dareh kepada wartawan membenarkan, jika telah terjadi penembakan terhadap kepala tukang ojek yang dilakukan oleh kawanan begal.
“Telah terjadi Curat pada pukul 3.30 WIB di Jorong Durian Simpai terhadap tukang ojek, dimana tukang ojek ditmbak kepalanya oleh dua orang begal, dikepala tukang ojek masih bersarang satu proyektil peluru akan dilakukan operasi mengeluarkan proyektil tersebut.” ujar Kapolres.
Saat ini, lanjut Kapolres, kedua orang begal telah ditangkap dan sempat dihajar massa di Simpang BRM, dan sekarang juga sedang dirawat sebelum dilakukan penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut,” sambung RoediYoelianto.(sk.01)