SABANA KABA, Tanah Datar—Tekad Ir.Anton Budiman untuk menjadi Bupati Tanah Datar bukan sekedar mendapatkan “Benggo”, tetapi banyak impian yang bakal diwujudkan untuk menjadi kenyataan. Tentunya, jika mendapat kesempatan dari Partai Pengusung maju di Pilkada dan mendapat amanah dari masyarakat Luhak Nan Tuo untuk orang nomor satu di Tanah Datar.
BACA JUGA : Sungai Tarab Gelar Musnag, Sekcam Doni Ismanto Minta Prioritaskan Usulan Sesuai Kebutuhan
Dalam perjalanan menuju rumah bagonjong di Pagaruyung, Anton Budiman yang putra Nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara ini sudah menempuh berbagai proses yang digariskan Parpol (Partai Politik) seperti melakukan pendaftaran dengan segala persyaratan yang ditentukan partai, dengan harapan dapat dipilih sebagai Calon Bupati menuju KPU Tanah Datar.
Namun demikian, sebelum menuju gedung KPU ada sejumlah mimpi yang dikemas Anton Budiman dalam menuju rumah bagonjong tersebut. Ia bertekad mewujudkan masyarakat Tanah Datar yang tangguh dan berdaya saing, Masalah utama yang harus diselesaikan dalam waktu dekat adalah bagaimana meningkatkan penghasilan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Upaya perbaikan difokuskan pada kelompok masyarakat tani yang merupakan pekerja informal dengan upah harian. Kelompok masyarakat tersebut ada dalam jumlah yang cukup besar dari penduduk Tanah Datar,” tutur Anton Budiman.
Ia menyebut, lahan pertanian yang ada, sebagian besar merupakan lahan persawahan ulayat yang dikelola secara tradisional. Untuk meningkatkan penghasilan masyarakat dari sektor tersebut, maka perlu dipandang kegiatan pertanian sebagai bentuk usaha yang memerlukan investasi dan inovasi guna mendapatkan hasil yang baik.
Langkah yang perlu dilakukan, kata Anton, mulai dari investasi pemulihan lahan, pemberlakuan tanaman sebagaimana mestinya, tata kelola penanaman, pemakaian pupuk, racun hama dan sebagainya.
Menurutnya, kita pernah melakukan uji coba tanaman padi dengan langkah-langkah ini dan menghasilkan peningkatan panen yang sangat baik, sehingga penghasilan upah borongan pekerja tani juga membaik.
Selanjutnya, dengan kemajuan teknologi pertanian, seharusnya bisa kita bisa mendapatkan panen 3 (tiga) kali dalam setahun (dengan penanganan khusus dimungkinkan 4 kali), sehingga penghasilan pekerja tani dengan upah harian juga akan meningkat (menambah hari kerja).
“Mengenai teknis bagaimana cara investasi, penggunaan pupuk yang terbatas, pengairan dan sebagainya, dapat kita diskusikan secara terbuka,” tambah Anton Budiman.
Anton Budiman optimis, langkah-langkah tersebut dapat segera dilakukan karena pada dasarnya kita punya lahan yang luas dan subur. Lebih jauh lagi, semangat investasi dapat dilanjutkan dengan kombinasi tanaman padi dengan ikan, dan ternak sapi untuk produksi kompos, sehingga didapat tambahan penghasilan dari kombinasinya.(Bersambung)