Oleh : Wirmas Darwis, SE
Berkunjung ke Ranah Minang belumlah lengkap, jika belum datang ke Kabupaten Tanah Datar. Meskipun hanya dua setengah jam perjalanan menggunakan kendaraan roda 4 dari Bandara Internasional Minangkabau, namun terasa dekat menuju, karena anda dimanjakan oleh keindahan alam yang cukup mengasyikkan dan mempesona.
BACA JUGA : Begal Sadis, Beroperasi di Padang Pariaman Ditangkap di 50 Kota
Kota Batusangkar sebagai ibu Kabupaten Tanah Datar disebut juga Kota Budaya, karena memiliki potensi dan sejarah Minangkabau yang tinggi. Tanah Datar memiliki wisata alam, wisata sejarah, wisata bahari, wisata budaya, atraksi seni tradisional.
Luhak Nan Tuo adalah nama lain dari Tanah Datar karena adanya suatu keyakinan bagi masyarakat MinangKabau bahwa Tanah Datar merupakan daerah tempat asal usul orang Minang Kabau. Sebagai buktinya, ditemukan perkampungan tua yang disebut Nagari Tuo Pariangan. Dari sinilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain yakni Luhak 50 Kota dan Luhak Agam.
Disini masih ditemukan Atraksi tradisional yang merupakan tradisi anak nagari yang sangat spesifik yang masih dilestarikan antara lain berupa tari – tarian, lukah gilo, Alu Katentong, Pacu Jawi dan Pacu Kuda
Di Tanah Datar banyak ditemukan peninggalan sejarah adat Minangkabau baik berupa benda maupun tatanan budaya adat. Masyarakat Tanah Datar dikenal kuat memegang ajaran adat Minangkabau dan agama islam yang dikenal dengan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Dari 11 destinasi wisata Tanah Datar, Istano Basa Pagaruyung merupakan bangunan rumah adat Minangkabau berbentuk rumah gadang. Komplek Istano Basa Pagaruyung adalah tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi Pusat Kerajaan Minangkabau pada masanya.
Istano Basa Pagaruyung terdiri dari 3 (tiga) lantai, 72 tonggak serta 11 gonjong. Dilihat dari segi arsitekturnya bangunan Istano Basa Pagaruyung memperlihatkan ciri-ciri khas dibandingkan dengan bangunan Rumah Gadang lainnya di Minangkabau.
Istano Basa Pagaruyung yang tiada duanya di dunia ini juga dilengkapi dengan Surau, Tabuah Larangan, Rangkiang Patah Sambilan, Tanjung Mamutuih dan Pincuran Tujuah.
Lokasi : Nagari Pagaruyung
Kecamatan Tanjung Emas
Jarak dari Bandara : 104 km
Jarak dari Batusangkar : 4 km
Peruntukan : Wisata Budaya
Harga Tiket : Domestik
~ Dewasa Rp. 15.000
~ Anak–anak Rp. 7.500
HArga Tiket : Mancanegara Rp. 25.000
Sewa Baju Rp. 35.000
Cetak Foto Rp. 30.000
Fasilitas Jalan : Baik
Fasilitas lain yang tersedia : Bumi Perkemahan
Sumber Data : Dinas Parpora Tanah Datar