Oleh : Wirmas Darwis, SE
Sabana Kaba, Tanah Datar—Berkunjung ke Aia Turun Taruko Indah Jorong Padang Panjang Nagari Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar mengingatkan kita pada objek wisata Batu Raden, sebuah objek wisata termuka yang menyulap lembah menjadi potensi PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Purwokerto Propinsi Jawa Tengah.
Meskipun kondisi sekarang Aia Turun belum seindah serta selengkap sarana dan prasrana di Batu Raden, namun berkat kerja keras masyarakat dan perantau Pariangan, Aia Turun sudah mulai ramai dikunjungi, terutama para siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Provinsi Sumatera Barat.
“Alhamdulillah, secara bertahap sejak dua tahun lalu, kita sudah mencoba membenahi Aia Turun Taruko Indah ini sehingga perlahan-lahan juga semakin dikenal dan dikunjungi banyak orang,” tutur Arman Pili didampingi dua anggota yang sejak awal sangat gugih memperjuangkan objek wisata ini menjadi objek wisata menarik di Kabupaten Tanah Datar.
Objek wisata Aia Turun Taruko hingga sekarang memang cukup alami, bahkan ornamen- ornamen yang dibangun di lokasi ini semuanya bersifat alami, baik dalam bentuk tempat duduk atau disini disebut palanta, rumah pohon, kopel hingga beberapa buah jembatan dibuat dengan menggunakan kayu dan bambu.
Jika di Jorong Guguak yang mengantarkan Pariangan sebagai Desa Terindahdi Dunia, Aia Turun juga tak kalah indahnya. Letaknya yang berada di lereng Gunung Merapi ini sangat cocok untuk dikunjungi di hari Minggu dan hari libur lainnya. Pesona pemandangannya yang cukup mengasyikkan sangat membantu untuk dijadikan sebagai tempat penyegaran pikiran.
Seperti namanya Aia Turun, disini memang terdapat air yang turun dari pergunungan yang sangat jernih, biasanya digunakan sebagai pengairan sawah petani disekitarnya. Namun kedepan, bila dikelola secara baik, sangat cocok untuk berenang bagi para pengunjung yang mencintai berenang di air tawar.
Selain itu di bagian atas Aia Turun terdapat dataran yang dapat digunakan sebagai tempat camping atau berkemah. Meskipun belum dilengkapi dengan sarana listrik, namun sudah ada dimanfaatkan oleh generasi muda untuk menikmati keindahan alam Pariangan.
Berbicara masalah makanan khas, seperti halnya Nagari Simabur, Jorong Padang Panjang Pariangan ini juga memiliki “Nasi Sarok” atau “Nasi Padeh” yang sering digunakan sebagai konsumsi dalam pesta turun mandi anak. Kedepan makanan ini juga bisa dijadikan sebagai makanan suguhan bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
Walaupun terletak di lereng Gunung Merapi, namun tak sulit untuk dijangkau, terutama menggunakan kendaraan roda dua. Dari Kota Batusangkar hanya berjarak sekitar 13 KM, jika dari Simabur hanya sekitar 3 KM. Sebahagian jalan sudah cukup mulus, berbentuk aspal Hot Mix dan sebahagian lagi baru dalam bentuk rabat beton.
“Untuk mengembangkan objek wisata Aia Turun Taruko Indah, memang diperlukan biaya yang cukup besar, baik dalam bentuk kelengkapan infrastruktur, jalan dan tempat parkir, maupun pembuatan warung-warung makanan dan minuman,” kata Arman Pili mengakhiri penjelasannya kepada media ini, selamat…..(***)