Bukittinggi, (SK)— Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang memiliki moto “Kampus berbassis IT” terus meningkatkan kualitas dibidang websitenya.
Hal ini dibuktikan dengan Naiknya peringkat IAIN Bukittinggi dari hasil Penilaian yang dilakukan oleh situs webomatrics di edisi July 2018. Dari hasil Penilaian webomatrics edisi Juli 2018 ini, IAIN Bukittinggi berada di Peringkat 15 dari 58 PTKIN se Indonesia, sementara Tahun 2017 IAIN Bukittinggi berada di Peringkat 18 dari 58 PTKIN se Indonesia.
“Webometrics merupakan salah satu perangkat atau sistem untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kemajuan seluruh universitas atau perguruan tinggi terbaik di dunia (World Class University) melalui Website universitas,” kata Kepala Unit Teknologi Informasi dan Pangakalan Data (u-TIPD) IAIN Bukittinggi, Tommy Asrwendo, S.Kom, Senin.
Menurut Tommy, peringkatan dimulai pada tahun 2004 dan didasarkan pada gabungan indikator yang memperhitungkan baik volume maupun isi Web, visibilitas dan dampak dari publikasi web sesuai dengan jumlah pranala luar yang diterima.
Peringkat ini diperbaharui setiap edisi di Januari dan Juli, penyedia Web indikator universitas dan pusat penelitian di seluruh dunia. Metodologi penilaian Webometrics adalah Presence (20%), Impact (50%) Openness (15%) dan Excellence (15%).
Untuk Ranking Indonesia, IAIN Bukittinggi pada edisi July 2018 ini naik Peringkat di Rangking 175 dari tahun 2017 berada diperingkat 212 di seluruh perguruan Tingi Negeri maupun swastas seluruh indoesia.
Tommy berharap dengan hasil Peringkat ini, IAIN Bukittinggi terus berupaya meningkatkan presentasi penilaian webomatrics agar lebih baik kedepannya.
“Kita akan terus mengoptimalkan pemanfaatan website dan repository di Kampus ini untuk kemajuan lembaga baik di bidang akademik dan IT tentunya” ulasnya ketika ditemui diruang kerjanya.
Tujuan perangkingan Webometrics adalah lebih kepada penilaian kualitas media online perguruan tinggi, bukan menjadikan lambang ‘lebih baik’ dan ‘lebih buruk’ bagi total kualitas perguruan tinggi yang ada saat ini.(FA)