Musnag Koto Tangah Digelar, Permasalahan Sinyal dan Air PDAM Jadi Issu Strategis

0
579

SABANA KABA, Tanah Datar—Permasalahan tidak ada sinyal dan air PDAM yang sering hidup mati menjadi issu strategis yang mengapung dalam Musyawarah Nagari (Musnag) Koto Tangah Kecamatan Tanjung Emas yang digelar di SD Negeri 03 Koto Tangah, Rabu (27/07/2022).

BACA JUGA : Salahgunakan Pupuk Bersubsidi, Dua Terduga Pelaku Ditangkap Polisi

Wali Nagari Beni Hasbullah,SE dalam sambutannya mengatakan, kendala yang dihadapi nagari dari dulu hingga sekarang berkaitan dengan masalah sinyal innternet, di tempat kita ada tower, tetapi tidak aktif, sehingga menyulitkan warga untuk berkomunikasi.

“Kita menyadari, salah satu program unggulan Pemkab Tanah Datar berupa pengurusan administrasi kependukan dengan satu jari, bagaimana mungkin hal ini bisa terlaksana, jika android tidak bisa dioperasikan lantaran sinyal tidak ada,” tutur Wali Nagari Beni Hasbullah dihadapan Tim Musnag Kabupaten Tanah Datar, Forkopinca Tanjung Emas, peserta KKN mahasiswa UIN Padang dan undangan lainnya.

Beni Hasbullah lebih kanjut mengatakan, permasalan lain yang dihadapi madyarakat berkaitan dengan Air PDAM yang sering hidup mati ke rumah warga. Akibatnya, para peserta KKN di nagari sering mempertanyakan kepada kami tentang bagaimana cara mandi, jika air tidak ada.

“Permasalahan lain yang tak kalah pentingnya menyangkut dengan Irigasi Batang Selo yang tidak berfungsi lagi, sehingga banyak sawah kekeringan, seperti terlihat dikiri-kanan jalan. Ini juga terkait dengan perekomian masyarakat,” tambahnya.

Beni juga menyebut tentang permasalan Balai Selasa yang hingga kini masih belum terbangun, segala bentuk proposal sudah disampaikan, namun sampai sekaramg balai kami yang diramaikan dua masyarakat Jorong, masing-masing Jorong Koto Tangah dan Sungai Salak seperti itu juga.

“Saya juga mohon maaf atas kehadiran peserta jika tidak sampai 80 orang, karena warga kami akhir-akhir ini banyak dililit permasalahan ekonomi, sehingga banyak yang mintak tak bisa datang karena harus ke sawah atau ke ladang,” tutur Beni Hasbullah.

Bukan hanya Wali Nagari, warga yang hadir ketika dibuka diskusi dibawah pimpinan Camat Tanjung Emas Zulkifli Idris, S.Sos juga menyampaikan keluhan seputar air PDAM. Mereka mengatakan, air tidak mengalir ke rumah, tetapi denda dibayar juga. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua BPRN Koto Tangah Adrides Leona, S.Pd.(WD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here